Sabtu, 08 Oktober 2011

Tugas Mata Kuliah SIM Pendidikan "Studi Kasus Kesulitan di Soekarno Hatta Air Port Tanggal 3 Maret 2011"
By; Puji Harti

Kalau kita keliling Indonesia Bandara Soekarno Hatta merupakan bandara yang termegah, tercanggih pelayanannya dan terindah setelah bandara Ngurah Rai Bali.  Namun ironi bila kasus tanggal 3 Maret 2011 dapat terjadi di bandara seperti diterangkan di atas, dimana seorang passenger harus berkeliling bandara dalam waktu beberapa jam hanya untuk mendapatkan informasi setting beld, karena sistem informasinya tidak jelas. 
Sebenarnya hal semacam ini tidak akan terjadi bila pihak pengelola bandara yakni PT Angkasa Pura II telah benar-benar menggunakan sistem informasi yang baik, canggih dan akurat.  Apakah pihak pengelola bandara Soekarno Hatta tidak belajar bagaimana mengelola bandara yang baik dari negara lain, karena bandara Soekarno Hatta merupakan pintu gerbang utama untuk masuk dan keluar Indonesia. 
Jadi janganlah puas dengan bentuk bangunan fisik saja yang megah namun pembangunaan non fisiknya terutama sistem informasinya juga perlu pendapat perhatian yang maksimal.  Bagaimanapun orang luar menilain pertama kali  bagaimana Indonesia  adalah dengan menilai sistem pelayanan informasi di pintu gerbang masuk yakni Bandara Soekarno Hatta.  Pihak pengelola Bandara Soekarno Hatta perlu kerja keras membenahi diri agar kasus yang terjadi tanggal 3 Maret 2011 tidak terulang kembali.  Selamat mengerjaan PR PT Angkasa Pura, good luck!



Tugas Mata Kuliah SIM Pendidikan "Sukses Air Asia"
By; Puji Harti

Perusahaan penerbangan Air Asia merupakan perusahaan penerbangan yang telah memanfaatkan kemajuan IT dalam operasional perusaan terutama pada pelayanan ticketing reservation.  Dengan sangat mudahnya calon passenger mengadakan ticketing reservation, tanpa dibatasi jarak dan waktu, cukup dengan mengakses via internet, tanpa harus datang dan banyar langsung cukup dengan mengetik nomor rekening yang masih aktif, dan tiket dapat langsung di print dengan HVS tanpa menggunakan form tiket yang dicetak sedemikian rupa. 
Dengan memanfaatkan kemajuan IT semua pekerjaan jadi sangat efisien.  Namun disisi lain sebenarnya ada berapa banyak tenaga kerja yang tidak kebagian job alias tidak tertampung di DUDI, kasian ya.  Dibandingkan dengan ticketing reservation secara konvensional, perusahaan penerbangan butuh tenaga yang melayani telepon walau mungkin hanya menanyakan time scadule, tenaga yang melayani calon passenger yang datang mungkin hanya untuk minta harga promosi.
Dengan demikian bagi perusahaan yang menerapkan sistem ticketing seperti Air Asia sangat menguntungkan karena akan dapat menghemat biaya operasional, tenaga dan waktu, namun bagi tenaga kerja kasian deh, banyak tenaga kerja yang tidak dapat diserap di DUDI.